Powered By Blogger

Minggu, 09 Juni 2013

KABUPATEN POHUWATO

Kabupaten Pohuwato secara geografis terletak pada 0,27o 1,01o Bujur Timur dan 121,23o 122,44o Lintang Utara, dengan batas wilayahnya di sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong, sebelah Timur dengan Kabupaten Boalemo, sebelah Utara dengan Kabupaten Buol dan sebelah Selatan dengan Teluk Tomini. Luas Kabupaten pohuwanto adalah 4.244.31 km2 atau 34.75 persen dari luas Propinsi gorontalo. Kecamatan dengan area yang terbesar adalah Kec. Popayato yaitu 1.392.90 km2, sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Taluditi, yaitu 159.97 km2. Komoditi unggulan Kabupaten Pohuwato yaitu sektor pertambangan dan perkebunan. Sektor perkebunan komoditi unggulannya adalah kakao, kopi, kelapa, cengkeh dan jambu mete, sektor pertambangannya adalah emas, andesit dan granit
Hingga September 2011, Kabupaten Pohuwato terdiri atas 13 kecamatan, 2 kelurahan dan 79 desa dengan jumlah penduduk 128.748 jiwa (SP 2010), serta luas 4.244,31 km² (SP 2010) sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 30,33 jiwa/km².
Pembagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut:
  1. Buntulia,
  2. Dengilo,
  3. Duhiadaa,
  4. Lemito,
  5. Marisa,
  6. Paguat,
  7. Patilanggio,
  8. Popayato,
  9. Popayato Barat,
  10. Popayato Timur,
  11. Randangan,
  12. Taluditi, dan
  13. Wanggarasi.
Adapun data lengkap nama kecamatan dan desa/ kelurahan di Kabupaten Pohuwato hingga September 2011 adalah sebagai berikut.
  1. Buntulia, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Buntulia Tengah; (2) Buntulia Utara; (3) Hulawa; (4) Karya Indah; (5) Sipatana; (6) Taluduyunu; dan (7) Taluduyunu Utara.
  2. Dengilo, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Huta Moputi; (2) Karangetang; (3) Karya Baru; (4) Padengo; dan (5) Popaya.
  3. Duhiadaa, terdiri atas 9 desa, yaitu: (1) Bulili; (2) Buntulia Barat; (3) Buntulia Jaya; (4) Buntulia Selatan; (5) Duhiadaa; (6) Mekar Jaya; (7) Mootilango; (8) Padengo; dan (9) UPT Duhiadaa.
  4. Lemito, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Balobalonge; (2) Kenari; (3) Lemito; (4) Lemito Utara; (5) Lomuli; (6) Suka Damai; (7) Wonggarasi Barat; dan (8) Wonggarasi Tengah.
  5. Marisa, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Botubilotahu Indah; (2) Bulangita; (3) Marisa Selatan; (4) Marisa Utara; (5) Palopo; (6) Pohuwato; (7) Pohuwato Timur; dan (8) Teratai.
  6. Paguat, terdiri atas 11 desa, yaitu: (1) Buhu Jaya; (2) Bumbulan; (3) Bunuyo; (4) Kemiri; (5) Libuo; (6) Maleo; (7) Molamahu; (8) Pentadu; (9) Siduan; (10) Sipayo; dan (11) Soginti.
  7. Patilanggio, terdiri atas 6 desa, yaitu: (1) Balayo; (2) Dudepo; (3) Dulomo; (4) Iloheluma; (5) Manawa; dan (6) Suka Makmur.
  8. Popayato, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Bukit Tingki; (2) Bumi Bahari; (3) Dambalo; (4) Popayato; (5) Telaga; (6) Telaga Biru; (7) Torosiaje; (8) Torosiaje Jaya; (9) Trikora; dan (10) Tunas Harapan.
  9. Popayato Barat, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Butungale; (2) Dudewulo; (3) Molosipat; (4) Molosipat Utara; (5) Padengo; (6) Persatuan; dan (7) Tunas Jaya.
  10. Popayato Timur, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bunto; (2) Kelapa Lima; (3) Londoun; (4) Maleo; (5) Marisa; (6) Milangodaa; dan (7) Tahele.
  11. Randangan, terdiri atas 13 desa, yaitu: (1) Ayula; (2) Banuroja; (3) Huyula; (4) Imbodu; (5) Manunggal Karya; (6) Motolohu; (7) Motolohu Selatan; (8) Omayuwa; (9) Patuhu; (10) Pelambane; (11) Sari Murni; (12) Sidorukun; dan (13) Siduwonge.
  12. Taluditi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Kalimas; (2) Malango; (3) Mekarti Jaya; (4) Panca Karsa I; (5) Panca Karsa II; (6) Tirto Asri; dan (7) UUT Marisa VI.
  13. Wonggarasi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bohusami; (2) Bukit Harapan; (3) Lembah Permai; (4) Limbula; (5) Tuweya; (6) Wonggarasi Timur; dan (7) Yipilo.

Sumber Data:
Gorontalo Dalam Angka 2010
(01-10-2007)
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo
Sumber Data:
Gorontalo Dalam Angka 2010
(01-10-2007)
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo

KABUPATEN BONE BOLANGO

Kawasan pesisir Desa Botubarani dan Desa Huangobotu merupakan kawasan strategis yang terdapat di perairan Teluk Tomini yang memiliki sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan serta merupakan salah satu kawasan andalan yang di miliki oleh Kabupaten Bone Bolango. Perikanan/ kelautan dan pariwisata yang merupakan bagian dari program unggulan pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango dalam menunjang perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dalam pelaksanaannya di jumpai adanya potensi dan kendala lingkungan eksisting yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal wilayah pesisir Desa Botubarani dan Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone bolango Propinsi Gorontalo. Kaitan dengan hal di atas dilakukan identifikasi kondisi eksisiting lingkungan, sosial ekonomi dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif sebagai input perencanaan pemanfaatan ruang wilayah pesisir, yang selanjutnya di analisis dengan menggunakan SWOT, sehingga nantinya akan memberikan arah pemanfaatan ruang pesisir yang tentunya memperhatikan keberlanjutan kondisi lingkungan di masa sekarang dan akan datang. 
RUMPUT LAUT SEBAGAI MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF YANG MENJANJIKAN BAGI NELAYAN
Keberadaan rumput laut sekarang ini sangat menjanjikan dimana banyaknya permintaan pasar baik itu berupa bibit maupun rumput laut kering yang semakin meningkat. Keadaan ini ditunjang karena manfaat rumput laut yang sangat besar sebagai bahan baku dan merata hampir disetiap produk kebutuhan manusia seperti bahan makanan, kosmetik, obat-obatan maupun industri tekstil. Luasnya wilayah pesisir di Indonesia merupakan suatu peluang bagi Indonesia khususnya masyarakat dipesisir pantai untuk mengolah lahan yang ada sebagai usaha pembudidayaan rumput laut. Hal inilah yang sedang giat-giatnya dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui berbaggai programnya dalam upaya menjadikan rumput laut sebagai salah satu produk unggulan yang menjanjikan bagi pelaku usaha Kelautan dan Perikanan khususnya bagi nelayan. Kementerian Kelautan Perikanan melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga sebagai salah satu Unit Pelatihan Teknisnya, memberikan keterampilan melalui pelatihan budidaya rumput laut bagi para nelayan. Dengan keterampilan dalam membudidayakan rumput laut, dapat dijadikan sebagai matapencaharian alternatif guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan mereka.
Tepatnya tanggal 24 s.d 27 Nopember 2011 lalu BPPP Aertembaga melaksanakan Pelatihan budidaya rumput laut untuk mendukung program peningkatan kehidupan nelayan di Kab. Bonebolango, Prov. Gorontalo. Pelatihan yang dilaksanakan selama 4 (empat) hari kalender ini dibuka oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga, Pola S.T Panjaitan. ,A.Pi., MM yang dalam sambutannya mengatakan bahwa BPPP Aertembaga mengemban tugas untuk melatih para nelayan agar terampil dalam mengelola usaha perikanannya. Khususnya keterampilan yang dilatihkan dalam membudidayakan rumput laut yang diharapkan dapat menjadi matapencaharian tambahhan atau alternatif dalam upaya meningkatkan kehidupan nelayan di Kab. Bonebolango. Keterampilan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Bapak-bapak nelayan ketika tidak melaut sehingga tetap memiliki aktifitas kegiatan yang dapat memberikan penghasilan, Inilah bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat nelayan melalui pelatihan budidaya rumput laut sebagai salah satu cara agar para nelayan memiliki matapencaharian alternatif. Mengapa rumput laut yang dilirik, karena di Desa Biluango ini memiliki potensi untuk dikembangkan usaha budidaya rumput laut dan yang kedua, karena budidaya rumput laut ini sangat mudah dilaksanakan selain itu juga harga pasarnya cukup bagus. Saat ini Rumput laut jenis euchema cottoni banyak dicari dan pasar sangat menjanjikan.
Dalam acara pembukaan pelatihan hadir pula Kasi Usaha Pengembangan Budidaya, Mahyudin Mataihu., S.Pi yang mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bonebolanggo. dan Kepala Desa Biluango Ayahanda Ibrahim Samsunah. Dalam sambutannya Mahyudin berpesan kepada peserta agar dapat mengikuti pelatihan ini sampai tuntas dan agar peserta memperhatikan setiap materi yang diberikan dengan baik. Beliau juga mengharapkan agar pelatihan-pelatihan semacam ini tidak hanya diadakan untuk satu bidang saja tapi juga dibidang pengolahan, penangkapan, dan permesinan. Sebenarnya bukan hanya masyarakat di Kab. Bonebolango saja yang membutuhkan pelatihan teknis semacam ini, namun petugas-petugas teknis di Dinas KP Kab. Bonebolango pun membutuhkan pelatihan karena diakui Beliau masih sangat minim sekali tenaga pelatih teknis sehingga ketika tahun 2009 lalu datang bantuan budidaya untuk rumput laut, mereka hanya mampu bertahan sebentar dan kemudian tidak berkelanjutan. Hal ini dikarenakan selain masyarakat yang tidak memiliki keterampilan teknis tentang budidaya rumput laut Pelatihan budidaya yang dilaksanakan di Desa Biluango Kec. Kablia Bone Kab. Bonebolango, Prov. Gorontalo ini menerapkanmetode longline dimana metode ini merupakan metode yang saat ini dirasa paling cocok diterapkan karena hasil yang diperoleh sangat bagus
Pelatihan Budidaya Rumput laut ini mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta maupun pemerintah daerah yang ditunjukan dengan keseriusan peserta yang selalu datang tepat waktu dan mengikuti pelatihan sampai selesai. Hal ini merupakan wujud antusias peserta yang cukup besar dan Pemerintah daerah melalui Dinas KP Kab. Bonebolango sangat mendukung kegiatan ini dibuktikan dengan selesainya pelatihan para peserta langsung diberikan bantuan berupa bibit rumput laut dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bone Bolango Desa Biluango akan dijadikan sebagai Desa percontohan budidaya rumput laut dengan dukungan 4 unit sarana prasarana budidaya rumput laut, yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan lewat BPPP Aertembaga sebanyak 2 unit hasil praktek peserta pelatihan dan dari Dinas KP Kab. Bonebolango 2 unit. Pelatihan ditutup pada tanggal 27 Nopember 2011 oleh Kasi Usaha Pengembangan Budidaya Kab. Bonebolango Mahyudin Mataihu., S.Pi, dimana dalam sambutannya Beliau kembali mengingatkan peserta untuk tetap dapat terus melanjutkan apa yang sudah dimulai dan tidak berhenti disini, walaupun pelatihan sudah berakhir, namun diharapkan peserta dapat terus menerapkan keterampilan yang sudah diperoleh. Semoga rumput laut dapat meningkatkan kehidupan nelayan.


Rabu, 05 Juni 2013

Kabupaten Gorontalo


Profil Kabupaten Gorontalo

Kabupaten Gorontalo secara geografis terletak pada 0019 1015 Lintang Utara dan 121.840 123026 Bujur Timur, dengan batas wilayahnya di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Boalemo, sebelah Timur dengan Kabupaten Bolaang Mongondow, sebelah Utara dengan Laut Sulawesi dan sebelah Selatan dengan Teluk Tomini. Kabupaten gorontalo mempunyai luas wilayah 2.124,60 Km2. Wilayah Kabupaten Gorontalo yang beribukota di Limboto terbagi dalam 17 Kecamatan dan 168 Desa/Kelurahan.

Komoditi unggulan Kabupaten Gorontalo yaitu sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah Jagung, Kedelai dan ubi kayu, Sub sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan tangkap dan budidaya rumput laut, Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan budaya.

Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di Kabupaten ini tersedia 1 bandar udara, yaitu Bandar udara djalalludin. Untuk transportasi laut tersedia 3 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Kwandang, Pelabuhan Tilamutu dan pelabuhan Anggrek .

Sumber Data:
Gorontalo Dalam Angka 2010
(01-10-2007)
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo

Kabupaten Gorontalo Utara


Pelabuhan Perikanan Pantai Kwandang
Hasil Produksi Terkini 
01 Mei 2013 : Teri (32.175 kg), Lemuru (13.145 kg), Kembung Perempuan (5.375 kg), Cakalang (3.892 kg), Layang biru (2.316 kg)
30 April 2013 : Tongkol krai (2.400 kg), Cakalang (1.600 kg), Layang biru (750 kg)
29 April 2013 : Tongkol krai (500 kg)
28 April 2013 : Cakalang (4.000 kg), Tenggiri (1.200 kg)
27 April 2013 : Cakalang (2.500 kg), Tongkol krai (2.000 kg)
26 April 2013 : Tongkol krai (3.000 kg)
25 April 2013 : Tongkol krai (2.250 kg), Cakalang (1.012 kg), Layang biru (400 kg)
Aktifitas Kapal Ikan menurut Jenis Kegiatan di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang

Top of Form

No
Kategori Kapal
Tonase Kapal
Kapal Masuk
Jenis Kegiatan Kapal
Kapal Keluar
Tambat
Labuh
Dock
Floating
/Repair
Bongkar Ikan
Isi Perbekalan
Muat Ikan
2
Motor Tempel
2
2
0
0
0
1
2
0
0
4
<5
26
26
0
0
0
29
26
0
10
5
5-10
11
11
0
0
0
10
11
0
9
6
10-20
20
20
0
0
0
18
20
0
14
7
20-30
60
58
0
0
0
51
59
0
46
8
30-50
19
19
0
0
0
13
19
0
11
Jumlah
138
136
0
0
0
122
137
0
90


Jumlah Alat Tangkap berdasarkan Tonase Kapal di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang

Top of Form

No
Jenis Alat Tangkap
Kategori Kapal/Tonase Kapal
Motor
Tempel
<5
5-10
10-20
20-30
30-50
Jumlah
1
Payang (tmsk. Lampara)
1
0
0
0
0
0
1
2
Pukat Cincin
0
0
2
2
15
4
23
3
Jaring insang hanyut
1
0
0
0
0
0
1
4
Bagan perahu/rakit
1
0
0
0
0
0
1
5
Pancing ulur
1
23
1
0
0
1
26
Jumlah
4
23
3
2
15
5
52
Jumlah Kapal Domisili berdasarkan Tonase Kapal di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang
Top of Form

No
Jenis Alat Tangkap/
Fungsi Kapal
Kategori Kapal/Tonase Kapal
Perahu
Tanpa Motor
Motor
Tempel
Non Tonase
<5
5-10
10-20
20-30
30-50
50-100
100-200
>200
Jumlah
1
Payang (tmsk. Lampara)
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
Pukat Cincin
0
0
0
0
2
2
15
4
0
0
0
23
3
Jaring insang hanyut
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
Bagan perahu/rakit
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
Pancing ulur
0
1
0
23
1
0
0
1
0
0
0
26
6
Tidak ada alat tangkap
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Pengangkut
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Fungsi Kapal Kosong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
0
4
0
23
3
2
15
5
0
0
0
52

Jumlah Kapal Domisili berdasarkan Tonase Kapal di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang
Top of Form

No
Jenis Alat Tangkap/
Fungsi Kapal
Kategori Kapal/Tonase Kapal
Perahu
Tanpa Motor
Motor
Tempel
Non Tonase
<5
5-10
10-20
20-30
30-50
50-100
100-200
>200
Jumlah
1
Payang (tmsk. Lampara)
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
Pukat Cincin
0
0
0
0
2
2
15
4
0
0
0
23
3
Jaring insang hanyut
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
Bagan perahu/rakit
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
Pancing ulur
0
1
0
23
1
0
0
1
0
0
0
26
Total
0
4
0
23
3
2
15
5
0
0
0
52


Jumlah Nelayan berdasarkan Tonase Kapal Per Alat Tangkap di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang
Top of Form

No
Jenis Alat Tangkap
Kategori Kapal/Tonase Kapal
<5
5-10
10-20
20-30
30-50
Jumlah
1
Payang (tmsk. Lampara)
0
0
0
0
0
0
2
Pukat Cincin
0
32
23
330
88
473
5
Pancing ulur
166
14
0
0
6
186
Total
166
46
23
330
94
659

Produksi Ikan di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang berdasarkan Jenis Kapal
Top of Form
Tahun
:2013
Bulan
:mei
Bottom of Form
No
Jenis Ikan
Produksi Ikan berdasarkan Jenis Kapal (Kg)
Jumlah
Motor Tempel
Kapal Motor

1
Beloso/Buntut kerbo
342
0
342
2
Cakalang
1.492
2.400
3.892
3
Kembung Perempuan
5.375
0
5.375
4
Layang biru
2.316
0
2.316
5
Lemadang
76
0
76
6
Lemuru
13.145
0
13.145
7
Selar kuning
164
0
164
8
Setuhuk hitam
0
50
50
9
Tenggiri
80
0
80
10
Teri
32.175
0
32.175
11
Tetengkek
1.311
0
1.311
12
Tongkol krai
266
0
266
Jumlah
56.742
2.450
59.192








Produksi Ikan di PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang berdasarkan Jenis Kapal
Top of Form
Tahun
:2013
Bulan
:april
Bottom of Form
No
Jenis Ikan
Produksi Ikan berdasarkan Jenis Kapal (Kg)
Motor Tempel
Kapal Motor
Jumlah
1
Alu-alu/ Manggilala/Pucul
76
0
76
2
Bawal hitam
0
323
323
3
Beloso/Buntut kerbo
3.496
0
3.496
4
Cakalang
1.112
215.377
216.489
5
Kembung Perempuan
25.037
2.105
27.142
6
Layang biru
24.157
4.075
28.232
7
Lemadang
0
400
400
8
Lemuru
41.480
0
41.480
9
Madidihang
0
191
191
10
Selar kuning
369
70
439
11
Setuhuk hitam
0
265
265
12
Tenggiri
0
3.632
3.632
13
Teri
39.594
0
39.594
14
Tetengkek
570
440
1.010
15
Tongkol krai
0
59.630
59.630
16
Tuna mata besar
0
135
135
Jumlah
135.891
286.643
422.534

Sumber:
http://www.pipp.kkp.go.id/index.html diakses tanggal 22 mei 2013 pukul 14.07
PELABUHAN Perikanan Pantai Kwandang Jl. desa Katialada , Kab. Gorontalo utara
Bottom of Form
Bottom of Form
Bottom of Form
Bottom of Form
Bottom of Form